Minggu, 29 Agustus 2010

Kegiatan Pemberantasan Hama Wereng Coklat

Kegiatan ini dilakukan bersama Kelompok tani setempat dan POPT, Penyuluh di UPT Balai Penyuluhah Ngajum dalam rangka pemberantasan hama wereng coklat, mengingat dampak serangan dari hama tersebut sangat berbahaya dan mengakibatkan gagal panen bagi para petani. Perlunya kebersamaan para petugas dan kelompok tani hal ini terkait dengan pengamatan dini, penanggulangan agar tidak sampai merugikan para petani.

Kamis, 26 Agustus 2010

Fermentasi Jerami sebagai Pakan Ternak Sapi Potong

Pendahuluan
Oleh: Eko Budiadi, S. Pt.
Penyuluh Pertanian Muda
Salah satu faktor permasalahan pakan ternak sapi yang sering timbul adalah penyediaan bahan pakan ternak kurang seimbang antara musim kemarau dan musim penghujan. Produksi hijauan sangat dipengaruhi oleh musim yaitu di musim hujan hijauan pakan ternak tersedia dengan melimpah, sehingga kebutuhan ternak akan tercukupi. Tetapi sebaliknya di musim kemarau hijauan pakan ternak sulit didapatkan, sehingga terjadi kerawanan pakan ternak. Di satu pihak ternak terancam kelaparan di musim kemarau, sedangkan dilain pihak tersedia potensi yang sangat besar sebagai cadangan energi untuk ternak ruminansia. Yaitu limbah pertanian berupa jerami padi, jerami jagung, jerami kacang - kacangan dan sebagainya.

Agribisnis Ternak Kambing

AGRIBISNIS TERNAK KAMBING
DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN PETERNAK

PENDAHULUAN
Ternak kambing merupakan salah satu jenis ruminansia kecil yang mempunyai arti besar bagi rakyat kecil, yang jumlahnya sangat besar, karena tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh masyarakat luas menjadi cair oleh hasil – hasil dari ternak kambing.
Ternak kambing tak terpisahkan dari kehidupan manusia, terbukti dari sejarah – sejarah umat manusia ini, sejak dulu para Rosul adalah penggembala – penggembala ruminansia kecil ini. Keuntungan dari ternak kambing sangat banyak, apakah itu dirasakan langsung atau tidak langsung. Semua lapisan masyarakat tidak ada yang tidak suka akan ternak kambing, pada saat – saat tertentu kambingpun mempunyai nilai yang sangat tinggi sebagai ternak qurban, khususnya bagi ummat Islam. Fakta di lapangan menunjukan bahwa peningkatan populasi ternak kambing lima tahun terakhir hanya sekitar 7% atau 1,4% per tahun. Kenyataan ini sungguh memprihatinkan, karena potensi ternak kambing belum optimal. Oleh karena itu, sungguh tepat bila potensi ternak kambing di gali dan dikembangkan baik dalam peluang investasi maupun pemasaran produknya serta teknis Agribisnisnya .
Pengembangan kambing di masa mendatang perlu dilakukan melalui pendekatan agribisnis yang berkelanjutan. Usaha ternak kambing dituntut lebih modern dan professional dengan memanfaatkan inovasi teknologi yang menekankan aspek efisiensi usaha, agar tercapai peningkatan pendapatan.
Satu hal yang perlu disadari bahwa cara atau teknik beternak belum banyak mendapat sentuhan teknologi atau belum mengikuti prinsip – prinsip bisnis pada umumnya. Usaha beternak kambing masih merupakan usaha sampingan, belum sebagai usaha utama, bukan merupakan suatu bisnis yang banyak diminati oleh banyak orang. Adapun ternak kambing diminati masyarakat internasional, ini merupakan sisi positif yang mendukung bisnis ternak kambing.
Dalam makalah ini, dikemukakan prinsip – prinsip pengembangan bisnis ternak kambing secara benar, sehingga diharapkan dapat berguna bagi peternak atau kelompok ternak dalam upaya meningkatkan produktifitas daging kambing secara tepat dan cepat sehingga mampu meningkatkan pendapatan peternak.

PENENTUAN LOKASI DAN PERKANDANGAN
LOKASI KANDANG
Lokasi kandang kambing perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor lingkungan, sumber daya alam, faktor sosial, dan faktor ekonomis yang mendukung pembudidayaan kambing itu sendiri. Ke empat faktor tersebut tidak dapat diabaikan dan saling mendukung satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan.
Keadaan lingkungan dan ketersediaan sumber daya alam yang mendukung usaha berternak kambing adalah yang berada dilokasi yang cukup, udaranya segar dan keadaan sekelilingnya tenang.
Ketersediaan sumberdaya alam di sekelilingnya, seperti limbah pertanian untuk pakan dan kesuburan tanah untuk tanaman rumput sebagai hijauan pakan. Ketersediaan pakan yang tidak mencukupi sesuai dengan kebutuhan dapat mengganggu jalanya usaha peternakan.
Faktor sosial mempunyai peran yang sangat penting terhadap kelangsungan usaha peternakan. Pendirian usaha peternakan yang tidak memperhatikan faktor sosial akan mendapat protes dari masyarakat sekitar, oleh karena adanya bau kotoran dan limbah yang dapat mencemari lingkungan.
Faktor ekonomi adalah faktor yang berkaitan dengan pemasaran, ketersediaan pakan, lokasi yang jauh dari pemasaran dan sulit, kurang menguntungkan bagi usaha peternakan, karena akan menambah beban biaya pengangkutan.

USAHA PENGGEMUKAN
Kambing yang digemukkan adalah kambing jantan, umur berkisar antara 10 bulan sampai 1 tahun dengan bobot awal antara 18 – 22 kilogram. Kriteria bibit yang baik adalah :
a.Bentuk ekterior tubuh seperti kepala besar dan panjang.
b.Badan panjang dan tinggi
c.Kaki normal, dada dan pinggang lebar
d.Kondisi tubuh tidak cacat dan sehat
e.Gigi belum tanggal atau poel
Kisaran bobot awal 18 – 22 kilogram umumnya menunjukan pertumbuhan yang relatif cepat dan optimal dalam mengkonversi pakan menjadi daging. Bobot awal lebih dari 22 kilogram lama penggemukan akan lebih singkat, sedangkan bila bobot awal kurang dari 15 kilogram maka waktu yang diperlukan lebih lama dari 4 bulan.
Perlakuan awal yang perlu diperhatikan pada saat bibit baru masuk adalah : a. bibit di timbang, b. pemberian obat cacing, c. pemberian antibiotik dan vitamin.
PAKAN YANG BERKUALITAS
Pakan merupakan merupakan salah satu unsur yang sangat vital dalam usaha peternakan. Pemberian pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi ternak dapat menyebabkan defisiensi makanan sehingga ternak mudah terserang penyakit.
Zat gizi pakan yang diperlukan oleh ternak dan mutlak harus tersedia dalam jumlah yang cukup adalah karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air.
1.Karbohidrat
Karbohidrat dibutuhkan oleh ternak untuk sumber energi ( tenaga ), sumber karbohidrat dapat berupa hijauan dan kosentrat atau makanan penguat berupa biji – bijian misalnya jagung, gandum, umbi – umbian dan dedak halus, gunakanlah hijauan yang masih muda , karena gizinya tingi dan mudah untuk dicerna.
2.Lemak
Zat lemak merupakan sumber tenaga yang diperlukan oleh ternak. Bagi kambing yang digemukan, pemberian ransum dengan kandungan lemak yang banyak sangat baik karena akan meningkatkan kualitas daging. Sumber lemak dapat diperoleh dari bahan pakan asal biji – bijian khususnya dari kacang – kacangan, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah dan hijauan.
3.Zat Protein
Zat protein dalam ransum mempunyai peran penting dalam pembentukan jaringan tubuh, pertumbuhan badan, dan bulu. Kekurangan zat protein dapat menghambat pertumbuhan sehingga ternak tumbuh menjadi kerdil. Sumber protein dapat diperoleh dari pakan asal hijauan misalnya daun turi, daun singkong, dan biji – bijian.
4.Vitamin
Vitamin amat penting untuk kesehatan tubuh hewan. Hewan yang kekurangan vitamin sangat mudah terserang penyakit. Vitamin dapat menambah daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit ataupun inveksi. Vitamin yang umum dibutuhkan oleh tubuh adalah vitamin B12, A, C dan D.
5.Mineral
Mineral diperlukan oleh sebagai zat pembangun tubuh , misalnya tulang,darah, gigi, daging, urat dan produksi susu. Bahan – bahan mineral yang diperlukan oleh tubuh ternak adalah Kalium, Kalcium, Fosfor, NaCl, Yodium, Tembaga , Besi dan Cobalt. Unsur mineral Fe, Cu dan Co diperlukan untuk pembentukan darah. Sedangkan hewan yang kekurangan garam dapur ( NaCl ) nafsu makanya berkurang sehingga badanya lemah dan berat badanya turun serta bulu tidak mengkilap.
6.Air
Air merupakan salah satu unsur makanan yang sangat vital bagi semua makluk hidup, karena itu air harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup. Air berfungsi sebagai pengatur temperatur tubuh, melancarkan proses pencernakan, mengeluarkan zat – zat yang tidak berguna seperti zat racun, sisa metabolisme, melancarkan pendistribusian zat – zat pakan ke seluruh tubuh dan meningkatkan proses metabolisme.

RANSUM PENGGEMUKAN
Ransum penggemukan kambing terdiri dari hijauan dan daun – daunan. Pemberian hijauan rumput 75% dan daun – daunan 25%. Frekwensi pemberian pakan pada jam 06.00 – 07.00 pagi , jam 15.00 – 17.00, jam 18.00 – 19.00, dan jam 21.00 – 22.00. Frekwensi pemberian pakan lebih sering lebih baik, karena akan memperbanyak dan mengaktifkan mikroba rumen. Jumlah pakan yang diberikan usahakan sebanyak – banyaknya , tanpa batas dan ternak akan berhenti sendiri setelah merasa kenyang. Berikan pakan penguat berupa kulit kopi, dedak dan jagung giling dengan perbandingan 3 : 1 : 1 serta tambahkan sidikit garam.
Hijauan yang diberikan usahakan dari berbagai macam jenis tidak satu jenis agar terjadi sifat saling menutupi akan kandungan gizi yang ada, serta merangsang ternak akan lebih banyak makan tidak mengalami kejenuhan. Sisa pemberian pakan pada pagi hari yang ada di bak pakan dibersihkan atau di buang , kemudian bak pakan di kosongkan antara jam 11.00 – 15.00 sore, karena pada saat tersebut ternak lebih banyak istirahat dan aktifitas makan berkurang.
Pemberian Urea Molasis Blok ( UMMB ) sangat diperlukan dan harus tersedia selalu yang di tempatkan di bak pakan, di buatkan tempat ( kotak ) tersendiri . Fungsi dari UMMB sebagai sumber energi, sumber mineral, karbohidrat juga sebagai sumber protein yang sangat berguna bagi tubuh ternak dan meningkatkan mikro organisme rumen , sehingga mampu mencerna pakan secara cepat dan banyak
KEBERSIHAN KANDANG DAN TERNAK
Usahakan kandang tetap bersih, pada kandang system panggung bersihkan kotoran dibawahnya / kolong kandang setiap minggu, agar kebersihan tetap terjaga dan mengurangi kelembaban kandang hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan ternak.
Mandikan ternak 1 minggu sekali dengan memakai sabun ditergen sambil disikat, apabila banyak kutunya ( tumo ) tambahkan peditox, asuntol, dll. Selesai di sikat biarkan ternak selama 15 menit kemudian bilas dengan air bersih sampai bersih dan jemur pada sinar matahari sampai kering . Usahakan waktu memandikan ternak di waktu yang cerah.
PEMBERIAN OBAT - OBATAN
Pada minggu pertama berikan obat cacing hati Dovenix dengan dosis 1 cc / 25 kg berat badan , pada minggu ke tiga berikan obat cacing lambung Wormectyn dosis 0,5 cc / 20 kg berat badan. Untuk pengobatan diare berikan gula putih 1 sendok makan ditambah garam 1 sendok makan tambahkan air masak 1 liter larutkan. Penyakit kulit yang sering muncul adalah kudis pengobatanya dengan campuran oli bekas ditambah belerang dan kapur barus serta tambahkan sedikit garam panaskan setelah agak dingin oleskan.
PERKANDANGAN
FUNGSI KANDANG
Kandang mempunyai peran dan fungsi yang sangat vital antara lain :
a.Melindungi ternak dari ancaman luar.
b.Melindungi ternak dari hujan, panas, dingin dan lain – lain.
c.Membuat ternak bisa tidur dan istirahat tenang.
d.Menampung kotoran sehingga mudah di bersihkan .
e.Memudahkan pemeliharaan.
f.Tempat berproduksi, dan lain – lain.
Hal – hal yang harus diperhatikan di dalam perkandangan secara intensif
adalah sebagai berikut :
1.Kandang harus dibuat yang kuat sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama.
2.Ukuran kandang harus disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara.
3.Bila terdapat kandang yang rusak harus segera diperbaiki.
4.Kebersihan kandang harus tetap terjaga, baik yang di dalam maupun di luar kandang. Kotoran kandang secara rutin di bersihkan, agar keselamatan ternak yang dipelihara terjamin. Kandang yang kotor dapat menyebabkan gangguan pernafasan akibat gas amonia dari kotoran dan air kencing.
5.Kandang harus cukup memperoleh sinar matahari pagi agar organisme pengganggu seperti kutu dan parasit lainya tidak dapat hidup.
6.Ventilasi kandang harus cukup agar pertukaran udara dalam kandang berjalan baik, dan tidak lembab.
MODEL KANDANG
Model kandang yang cocok dan praktis adalah model panggung, kandang model ini ternak terpisah dengan kotoran dan air kencing, hal ini akan berpengaruh terhadap kebersihan ternak dan kesehatan ternak.

Tabel 1. Tingkat Kepadatan Kandang
No. Keadaan Ternak Luas Kandang Jumlah Populasi
1 Jantan Dewasa ( 12 bulan ) 1 x 1,2 M² 1 ekor
2 Betina Dewasa ( 12 bulan ) 1 x 1 M² 1 ekor
3 Sapihan ( 3 – 7 bulan ) 1 x 0,5 M² 1 ekor
4 Jantan / betina muda(7 – 12 bulan ) 1 x 0,75 M² 1 ekor

PENUTUP

Dengan penulisan ini diharapkan dapat dengan mudah untuk dipahami dan dimengerti tentang system pemeliharaan kambing, guna mendapatkan hasil yang optimal, dengan metode pengemukan.
Metode pemeliharaan yang benar akan menjamin kelangsungan beusaha tani yang lebih intensif serta mampu bersaing dengan perkembangan jaman yang berorientasi pada teknologi modern. Hal ini penting sekali mengingat peternak yang ada di wilayah Kabupaten Malang sebagian besar masih bersifat tradisional dan mengangap usaha ternak kambing masih dipandang sebagai usaha sampingan.
Besar harapan penulis dengan tulisan ini diharapkan peternak yang ada di wilayah Kecamatan Ngajum dapat menerapkanya sehingga tercapai peningkatan pendapatan dalam Agribisnis Ternak Kambing.

DAFTAR PUSTAKA
1.Cahyono B. 1998 Beternak Domba dan kambing. Kanisius , Yogyakarta
2.Herdianto R. 2004 Pemanfaatan limbah Pertanian Sebagai Pakan ternak
Kambing. Makalah dalam Seminar Pengembangan Sentra Agribisnis Ternak
Kambing Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Peternak . Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian , Jawa Timur, Malang.
3.Murtidjo B A, 1993. Memelihara Kambing. Kanisius, Yogyakarta.
4.Nuryadi . 2005 Kondisi Dan Prospek Bisnis Ternak Kambing Di Kabupaten Malang,
Makalah Dalam Seminar Pengembangan Sentra Agribisnis Ternak Kambing Dalam
Rangka Peningkatan Pendapatan Peternak.Universitas Brawijaya
Fakultas Peternakan, Malang
5.Nuryadi, 2006 Manajemen Reprodusi Kambing Perah. Makalah Dalam Seminar
Peternakan Kambing Perah. Universitas Brawijaya Fakultas Pernakan. Malang